Kamis, 22 November 2007

poros

Bumi perputar pada porosnya..makanya ga lari kemana-mana n ga tabrakan sama planet lain. Kebayangkan? kalo tiba2 semua alam semesta heboh kaya gitu. Apalagi namanya kalo bukan "kiamat"? semua hancur, keluar pada tracknya.

Poros?? gw pikir itu salah satu sebutan untuk rule, jalan, track n bla..bla..bla yang sejenis. Sadar bahwa untuk mencapai sesuatu kita perlu tau visi, misi, dalam diri kita. Bukan hanya kita, tapi segala sesuatu yang mempunyai tujuan.

Gw mengartikan poros sama dengan konsep hidup. Dan itu yang gw rasakan sekarang, tanpa poros.

Pernah gw merasakan dan bahkan saat ini, berjalan tanpa poros. Visi dan misi yang ga jelas, konsep yang mulai keluar jalur dan pikiran-pikiran sesaat lah yang mulai merongrong perjalanan. Merasa tidak mengerti dan tidak tau apa yang gw ingin dan gw perjuangkan. Demi siapa?? Gw sendiri tidak tau. Untuk apa?? Gw sendiri belum jelas. Kosong, hampa dan mungkin suatu saat gw akan merasakan menyesal untuk tidak berusaha membenahi diri. Karena hidup sangat singkat dan terlalu singkat. Yang seharusnya kita dapat melakukan sesuatu yang berharga.

Bukan sama sekali tidak tau, tapi lari dari kenyataan.

Gw.. sangat tersadar arti poros ketika gw berdiskusi dengan seseorang yang sampai saat ini masih gw anggap dewa (sebutan yang terlalu berlebihan tapi itu lah yang terjadi untuk gw).

Ini yang dia bilang:
Liat, apa yang terjadi sekarang? Semua hancur. Karena ego sesaat, pikiran-pikiran yang tidak konsisten, lalu siapa yang akan merasakan akibatnya?? KITA!!

Seharusnya kita bisa menjadi lebih, seandainya kita tau track masing-masing. Dan berjuang untuk sebuah perjalanan dan tujuan. Ego sesaat, merasa diri kita paling benar dan paling hebat hanya akan menghancurkan diri kita sendiri, dan bahkan bukan hanya kita tapi orang yang ada disekeliling kita, orang-orang yang kita sayang. Dan apa kah setelah itu kita berharga??

Bertahan hidup itu tidak mudah, perjalanannya sangat panjang. Kenapa kita harus berpikir terbalik? dan mulai lagi untuk belajar? Bukan kah itu lelah. Menyianyiakan kesempatan yang ada, demi keinginan semu dan sesaat yang jelas tidak ada tujuan, tidak berkonsep.

Gw...hanya diam. Mereview apa yang terjadi satu tahun kebelakan ini. ya hampir satu tahun ini. Gw sadar, sekalipun itu bukan lah untuk gw, tapi gw mengerti esensi nya. Konsep hidup dan Poros.

Memang bukan saatnya untuk terus mengulang pelajaran. Tapi meneruskan pelajaran. Mengerti apa yang dia ucapkan sama dengan menambah kesedihan akan sejarah. Memicu gw untuk bertindak.

Ya seharusnya, Gw tidak berada di titik ini, tapi di titik terdepan. Menyesal?? ya, tapi tidak untuk selamanya.



Tidak ada komentar: